About

Jumat, 25 Mei 2012

Indomaret dan Barang Terlarang ( judulnya sungguh tak bermutu )


Selesai mencuci, ( salah satu kegiatan hidup yang saya benci ) saya segera mandi dan gosok gigi.

Hari ini terpaksa berdiam diri di rumah, karena celana ikut tercuci semua. Perlu saya informasikan, bahwa celana jeans yang saya punya kondisinya mengenaskan semua. Satu bolong di dengkul, satu bolong di bokong dan satu lagi, saya lupa apa keluhanya tapi yang jelas, blue jeans warna item ini bermasalah.

Kuhidupkan komputer dan berselancar di dunia maya.

Saya mengenalnya saat ia mengapply di akun face book ku untuk jadi temenku.

“Siapa ya”gumamku penasaran.

Gambar profilnya tokoh kartun, terlihat dari jauh dan wajahnya memakai topeng ( sangat tidak teridentifikasi). Ketika saya membuka icon photo-pada kronologinya, baru saya melihat sosok aslinya.

Rambutnya pendek, senyumya menawan, imut dan berwajah manis. ( iya, tentu saja dia cewek )

Kupandangi dan jadi bertanya.

“sepertinya pernah melihat”saya mengelus-elus dagu, membayangkan siapa gerangan dirinya, bak seseorang detektif terkenal di film-film.

Saat kusapa dirinya di kolom chat, dia membalas dan obrolan pun semakin asyik.

“siapa ya”tanya saya dalam hati yang makin penasaran.

Hingga kemudian saat membeli minyak goreng di indomaret, ( jangan tanya alasanya, iya, sesekali saya memang minum minyak goreng di hari jumat wage, PUAS ?! )

Seorang gadis penjaga kasir menyambut dengan senyum nan bersahabat, ramah sekali.

Kulihat dia dan balas tersenyum. Meski pembeli adalah raja, tetep harus ramah dong dengan mbak penjaganya.

Sampai kemudian saat saya mencari-cari minyak yang bagus, yang berwarna biru, ada tulisan beli 1 dapet 5 dan berhadiah kulkas di rak yang tersusun rapi ( siapa tahu tersedia ) tiba-tiba saya teringat dengan teman di face book yang saya aplly kemarin.

Tak salah lagi. Mbak penjaga kasir itulah orangnya.

Saat kumelirik ke arahnya, dengan cekikikan rupanya ia juga memperhatian aku.

Waaah, berbunga-bunga hatiku. Dan dia lebih cantik dari poto di face booknya.

Mencari minyak makin tak tenang, kubalik dan kubalik pilihan minyak yang ada sambil sesekali melirik ke arahnya.

Saat mata kami bertemu, ia tersenyum dan kami sama-sama menunduk, malu, takut dan senang bercampur menjadi satu.

Menunggu hati yang berhenti berdebar-debar, setelah berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan setelah saya bisa menguasai diri, akhirnya kumelangkah mendekat untuk proses pembayaran minyak yang sudah ada di tangan ( sambil tentu saja berharap dapat berkenalan denganya dan tentu saja minyak yang kubawa ini berwarna kuning, tanpa embel-embel beli 1 dapet 5 dan tidak ada hadiah kulkas di dalamnya)  

Menyodorkan 1 bungkus minyak itu, saya berdiri dekat dengannya dan tersenyum-senyum ke-GR-an saat menatap dua bola matanya yang bening.

Tapi alangkah malu hatiku, saat kusadari bahwa senyum dan tatapan matanya yang menunduk tersipu bukan karena ia terkesima saat melihat diriku.

Alasan ia menatapku, karena oh karena……….celana hitam jeansku terbuka tepat di bagian resletingnya, dan parahnya lagi…………aku lupa memakai cel-dam ( maklum masih dijemur )

Nggak kebayang kan betapa malunya. Beruntung si titit ini mau bekerja sama, ia meringkuk dengan ahlinya di lipatan kain celana hingga keberadaanya tidak terdeteksi.

Bulu yang tebal, hitam dan berujung runcing juga membantu si adik saat menyelipkan kepala plontos tak harumnya, hingga keberadaanya benar-benar tak terlihat.

“terimakaish tit”ujarku sambil menunduk memuji keahlian spionasenya.

Saya bergegas membayar, lalu menghilang secepat kilat tak ingin bertambah malu.


Pesan Moril :
Untuk itulah face book diciptakan, agar hal-hal memalukan yang mungkin dapat terjadi secara visual, dapat dihindari. Dan titit, ia juga punya kemaluan kawan, lindungi ia dengan baik dan benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar